Kamis, 10 November 2016

pengertian hemofilia dan jenis-jenisnya lengkap!

Pengertian Hemofilia dan Jenis-jenisnya
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari 2 kata yaitu haima dan philia. Haima berarti darah sedangkan philia berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, dari ibu kepada anaknya pada saat sang anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita penyakit hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita penyakit ini tidak secepat orang normal.

Ciri Ciri Hemofilia

1.      Warna kulit kebiruan
2.      Luka yang sulit atau lambat mongering
3.      Sering atau mudah mengalami pendarahan
4.      Memar banyak dan mendalam
5.      Adanya pembengkakan pada sendir dan nyeri karena pendarahan di dalam
6.      Memar dan pendarahan dalam tipe berlebihan
7.      Darah di temukan pada urin
8.      Jika luka atau operasi akan lama pendarahannya
9.      Sepontan mimisan tanpa sebab
10.  Jika bayi maka setelah diimunisasi maka terjadi pendarahan
11.  Sendi Anda sesak
12.  Adanya rasa Nyeri secara tiba-tiba, serta pembengkakan dan panas pada sendi-sendi besar .
13.  Sakit kepala luar biasa
14.  Sering muntah
15.  Leher terjadi sakit
16.  Mata jadi kabur

Penyebab Hemofilia

  • Hemofilia Tipe A.
    Ini adalah tipe yang cukup umum. Disebabkan oleh kurangnya faktor VIII dalam darah, salah satu komponen pembekuan darah.
     
  • Hemofilia Tipe B.
    Tipe ini disebabkan oleh kurangnya faktor IX dalam darah, yang juga berperan dalam pembekuan darah.
     
  • Hemofilia Tipe C.
    Tipe ini disebabkan kurangnya faktor XI dalam darah, yang berperan dalam pembekuan darah. Biasanya pengidap hemofilia tipe ini mengalami gejala yang ringan.

Pengobatan Hemofilia

Pengobatan hemofilia berbeda-beda, bergantung pada tipe yang diidap. Untuk hemofilia tipe A yang ringan dan sedang, diberikan injeksi hormon. Hormon ini dapat merangsang aktifnya komponen pembekuan darah.
Untuk tipe A dan B yang termasuk parah, dilakukan transfusi cairan yang mengandung komponen pembekuan darah. Sementara, untuk tipe C, penanganannya berupa pemberian cairan plasma darah melalui infus.
Infus yang dilakukan secara berkala tiap dua atau tiga kali seminggu dapat mencegah pendarahan. Dokter bisa mengajarkan cara melakukan infus di rumah.
Jika sendi mulai terpengaruh oleh pendarahan dalam, pasien bisa melakukan terapi fisik. Terapi ini bertujuan melatih sendi agar tidak kaku dan rusak.
Sedangkan, untuk mengatasi luka kecil di kulit, cukup gunakan plester. Pendarahan dalam yang tidak terlalu besar juga bisa ditangani dengan menempelkan es yang dililit handuk.

Cara Mencegah Hemofilia

1. Mencegah Kemungkinan Terjadi Kecelakaan atau Trauma
2. Gunakan Cahaya Lampu yang Terang
3. Susun Tata Letak Furnitur yang Benar dan Nyaman
4. Menggunakan Karpet Lantai
5. Susun Tata Letak Kabel dengan Baik
6. Hindari Perabot Berbentuk Persegi Panjang
7. Gunakan Sepatu yang Nyaman
8. Vaksin Hepatitis A dan Hepatitis B
9. Tidak Boleh Minum Obat Tanpa Resep Dokter
10. Olahraga Ringan
11. Mengenali Gejala Pendarahan
12. Bersikap Hati-Hati

  1.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar