ALAT
OPTIK
Alat optik adalah alat-alat yang salah
satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa,
serat optik atau prisma.
.
PENERAPAN ALAT OPTIK
Penerapan alat optik dalam kehidupan
sehari-hari di antaranya kamera untuk memotret gambar, lup untuk melihat
benda-benda agar terlihat lebih jelas/besar, mikroskop untuk mengamati sel atau
jaringan yang tidak dapat teramati dengan mata telanjang.
MATA
Mata merupakan salah satu contoh alat
optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan berbagai benda-benda optik
seperti lensa.
Kornea adalah bagian mata yang melindungi
permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
Iris adalah selaput tipis yang berfungsi
untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan.
Lensa adalah bagian mata yang berfungsi
untuk memfokuskan bayangan pada retina.
Retina berfungsi sebagai layar dalam
menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul syaraf optik.
Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya
akomodasi mata
PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA RETINA
Cahaya dapat berasal langsung dari sumber
cahaya atau berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang ada di
sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata, dan
akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning,
bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan rangsangan
atau informasi yang dibawa oleh syaraf penglihatan menuju pusat syaraf
penglihatan di otak. Di otak, rangsangan ditafsirkan dan barulah kemudian kita
mendapat kesan melihat benda.
Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar
bayangan benda tepat jatuh di retina?
Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap
jarak benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan
jatuh di retina. Proses itu disebut berakomodasi. Apabila jarak benda sangat
dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya, apabila jarak benda jauh, lensa mata
akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi.
FUNGSI SETIAP BAGIAN MATA
Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama
mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh
sistem saraf manusia.
Bagian-bagian tersebut adalah:
1.
Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
2.
Pupil
dan Iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
3.
Lensa
mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
4.
Retina
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
5. Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
Beberapa cacat mata :
1) RABUN
JAUH (MIOPI) yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan
jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat).
Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal.
Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku
(kutu buku) dan lain-lain. Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh
dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata
miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata
terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
2) RABUN
DEKAT (HIPERMETROPI) tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut
juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai
titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa
melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering
dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh
ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
3) MATA
TUA (PRESBIOPI) adalah keadaan dimana mata tidak dapat melihat
dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca
normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua).
Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua
diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan
cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti
lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada
kacamata hipermetropi.
4) ASTIGMATISME
(MATA SILINDRIS) disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik
(irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang
lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata
astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek
dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong / dibantu dengan
kacamata silindris.
PENGGUNAAN KACA MATA
Suatu benda dapat terlihat jelas oleh mata
jika bayangannya terletak tepat di retina mata.
Berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/s’
dimana f dapat berubah-ubah atau
berakomodasi sesuai dengan rumus:
1/f = [n2/n1 – 1] [ 1/R1 – 1/R2]
Tititk Jauh (PR) : titik terjauh yang masih dapat
dilihat jelas dengan mata tidak berakomodasi.
Tititk Dekat (PP) : titik terdekat yang masih dapat
dilihat jelas dengan mata berakomodasi maksimum.
Mata Normal seringkali diamsumsikan titik
dekatnya 25 cm di depan mata (jarak baca) den titik jauhnya di tak terhingga.
Rabun Jauh (miop, mata
dekat) ® PP = 2S dan PR < ¥
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di depan retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa negatif (divergen/cekung).
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di depan retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa negatif (divergen/cekung).
s = ¥
|
s’ =
– PR
|
®
|
f = –
s’
|
Rabun Dekat (hipermetrop, mata
jauh) ® PP > 25 dan PR = ¥
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di belakang retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa positif (konvergen/cembung).
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di belakang retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa positif (konvergen/cembung).
s =
25
|
s’ =
– PP
|
Mata Tua (Presbiop) ® PP > 25
dan PR < ¥
Agar benda terlihat jelas maka dapat digunakan kacamata bifokal
(+ dan -)
Agar benda terlihat jelas maka dapat digunakan kacamata bifokal
(+ dan -)
KAMERA
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil
gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera
menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang
dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
a.
Bagian-bagian penting kamera
Bagian-bagian penting akmera antara
lain :
1.
Diafragma
2.
pengatur
diafragma
3.
ruang
kedap cahaya (gelap)
4.
pelat
film
5.
tombol
pembuka/ penutup masukknya cahaya
b. Prinsip
kerja kamera
Dengan mengarahkan lensa kamera pada benda
yang akan dipotret, anda akan dapat melihat melalui celah belakang kamera,
apakah bayangan sudah tepat atau belum. jika akomodasi lensa belum tepat
sepenuhnya, lensa dapat diputar maju atau mundur sampai didapatkan objek yang
tepat. Selanjutnya tombol ditekan, bersamaan dengan itu cahaya yang berasal
dari bayangan lensa akan masuk. Setelah cahaya merambat melalui ruang gelap
maka akan mengenai plat film. Ruang gelap harus rapat (tidak boleh ada
kebocoran cahaya selain lensa).Pelat film merupakan bahan khusu yang mengandung
celluiloid dari perak bromida sehingga sangat peka terhadap cahaya serta dapat
membekas (merekam).
Diafragma dapat diukur sesuai dengan
cakupan cahaya yang kita inginkan. Untuk mengetahui besarnya diafragma,
biasanya digunakan angka 3,5,6,8,11 dan seterusnya. Semakin besar angka
yang ditunjukkan maka lubang diafragma semakin kecil. Sifat bayangan yang
terbentuk pada pelat film adalah nyata dan terbalik sehingga sering disebut
gambar negatif (negatif film).Dengan proses laboratorium negatif film dapat
dicuci cetak menjadi gambar positif (diapositif).
LUP
Lup adalah alat optik yang memiliki
fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lensa yang digunakan adalah lensa
cembung. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat:maya, tegak, dan
diperbesar.
Ada dua cara bagaimana menggunakan lup
yaitu:
1.
Dengan
cara mata berakomodasi maksimum
2.
Dengan
cara mata tidak berakomodasi
Pada mata berakomodasi maksimum
·
Si =
-PP = -Sn
·
Pebesaran
sudut atau perbesaran angular
Pada mata tak berakomodasi
·
Si =
-PR r
·
So = f
Perbesaran sudut :
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak fokus lup dalam meter
KONSEP LUP SEBAGAI ALAT OPTIK
Lup (atau kaca pembesar), digunakan
untuk memperbesar sudut pandang. Untuk mendapatkan perbesaran maksimum benda diletakkan
diruang I (antara titik pusat optik dengan fokus f) sehingga bayangan di ruang
IV didepan lensa, semu/maya (sepihak dengan tempat benda) dan tegak.
Rumus Umum Perbesaran Sudut Lup
Rumus umum perbesaran sudut diturunkan
lebih detail pada ulasan berikut ini. Untuk mempermudah pemahamanmu, amati
gambar di bawah.
Pada gambar 1, benda dilihat secara
langsung dari titik dekat mata normal.
N = titik dekat mata normal
θ = sudut antara mata dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda.
Pada gambar 2, benda dilihat melalui lup.
s = jarak antara benda dengan lensa
θ’ = sudut antara lup dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda
N = titik dekat mata normal
θ = sudut antara mata dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda.
Pada gambar 2, benda dilihat melalui lup.
s = jarak antara benda dengan lensa
θ’ = sudut antara lup dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ
θ = h / N
θ’ = h / s
Rumus umum perbesaran sudut (M) lup :
Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, s = jarak antara benda dengan lup. Ini adalah rumus umum perbesaran sudut lup. Disebut rumus umum karena jarak antara benda dengan lup (s) tidak bernilai tertentu tetapi bisa bernilai berapa saja.
θ = h / N
θ’ = h / s
Rumus umum perbesaran sudut (M) lup :
Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, s = jarak antara benda dengan lup. Ini adalah rumus umum perbesaran sudut lup. Disebut rumus umum karena jarak antara benda dengan lup (s) tidak bernilai tertentu tetapi bisa bernilai berapa saja.
Rumus Perbesaran Sudut Lup Ketika Mata
Berakomodasi Minimum
Bagaimana jika ketika melihat benda
menggunakan lup, mata pengamat berakomodasi minimum ? Jika mata berakomodasi
minimum maka jarak bayangan adalah tak berhingga. Agar bayangan berjarak tak
berhingga, jarak antara benda dengan lup harus sama dengan jarak fokus lup
(bandingkan penjelasan pada topik lup atau kaca pembesar). Amati
gambar di bawah.
Pada gambar 3, benda dilihat secara
langsung dari titik dekat mata normal.
N = titik dekat mata normal
θ = sudut antara mata dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda.
Pada gambar 4, benda dilihat melalui lup di mana mata pengamat berakomodasi minimum.
s = jarak antara benda dengan lensa = f = panjang fokus lup
θ’ = sudut antara lup dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda
N = titik dekat mata normal
θ = sudut antara mata dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda.
Pada gambar 4, benda dilihat melalui lup di mana mata pengamat berakomodasi minimum.
s = jarak antara benda dengan lensa = f = panjang fokus lup
θ’ = sudut antara lup dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ
Rumus perbesaran sudut (M) lup ketika mata berakomodasi minimum :
Rumus perbesaran sudut (M) lup ketika mata berakomodasi minimum :
Keterangan : M = perbesaran sudut, N =
titik dekat mata normal, f = jarak fokus lup.
Rumus Perbesaran Sudut Lup Ketika Mata Berakomodasi Maksimum
Rumus Perbesaran Sudut Lup Ketika Mata Berakomodasi Maksimum
Bagaimana jika ketika melihat benda
menggunakan lup, mata pengamat berakomodasi maksimum ? Jika mata berakomodasi
maksimum maka jarak bayangan yang dihasilkan oleh lup sama dengan titik dekat
mata normal. Bayangan bersifat maya sehingga jarak bayangan (s’) bertanda
negatif.
Ketika jarak bayangan (s’) sama dengan titik dekat mata normal (N) maka jarak benda (s) :
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ
Ketika jarak bayangan (s’) sama dengan titik dekat mata normal (N) maka jarak benda (s) :
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ
Rumus perbesaran sudut (M) lup ketika mata berakomodasi maksimum :
Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, f = jarak fokus lup.
MIKROSKOP
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah
lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan objek (benda) dinamakan
lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler. Jarak
fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.
mikroskop dan bagian-bagiannya
pembentukan bayangan pada mikroskop
Objek yang ingin diamati diletakkan di
depan lensa objektif di antara titik Fob dan 2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa
objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa
objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan
diperbesar. Bayangan I1 akan menjadi benda bagi lensa okuler
dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus
okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi
sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan
akhir I2 yang terbentuk bersifat maya,
diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop
adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler.
Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
Dimana Pob adalah perbesaran lensa
objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa objektif
dan sob adalah jarak objek di depan lensa
objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop
sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.
untuk mata berakomodasi maksimum
untuk mata tidak berakomodasi
Dimana Pok adalah perbesaran lensa
okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk
mata normal sn = 25 cm), danfok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil
kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui
berkaitan dengan mikroskop:
(1)jarak antara lensa objektif dan lensa
okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan
penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke
lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2)menggunakan mikroskop dengan mata
berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat mata
di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3)menggunakan mikroskop dengan mata tidak
berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa
okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok
PRINSIP KERJA MIKROSKOP
Lensa obyektif berfungsi
guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik
yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar
bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya
pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah.
Lensa okuler, adalah
lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan
mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah
lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya
pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua
benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
embesaran mikroskop adalah hasil kali
pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler, sehingga dirumuskan:
Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut:
Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut:
Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi
maksimum
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan ketentuan:
- = Pembesaran mikroskop
- Mob= Pembesaran oleh lensa objektif
- = Titik dekat mata
- = Jarak fokus lensa okuler
- = jarak bayangan oleh lensa objektif
- = jarak benda di depan lensa objektif
- = jarak lensa objektif dan lensa
okuler
Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan ketentuan:
- = Pembesaran mikroskop
- = Pembesaran oleh lensa objektif
- = Titik dekat mata
- = Jarak fokus lensa okuler
- = jarak bayangan oleh lensa objektif
- = jarak benda di depan lensa objektif
- = jarak lensa objektif dan lensa
okuler
TEROPONG
PRINSIP KERJA TEROPONG
Teropng prisma teridiri atas 2 bagian
lensa cembung (Sebagian lensa okuler dan lensa objektif), dan juga sepasang dua
prisma kaca siku-siku sama kaki, Sepasang prisma yang diletakan saling
berhadapan, berfungsi untuk membelokan arah cahaya serta membalikan bayangan.
Bayangan yang berbentuk sifat objektif
bersifat nyata, dan diperkecil serta terbalik, bayangan ini dibalikan oleh
sepasang prisma siku-siku tadi, sehingga bayangan akhir terlihat maya, diperbesar,
dan tegak. perbesaran yang diperolah dengan memakai teropong prisma
samadengan teropong bumi.
Keuntungan praktis dari teropong prisma
sama dengan teropong bumi :
1.
Menghasilkan
bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang
prisma.
2.
Dapat
dibuat sangat pendek sekalai, Karena sinarnya bolak-balik 3x melalui jarak yang
sama dan di pantulkan sebanyak 4x oleh 2 prisma.
3.
Daya
stereoskopis dperbesar, 2mata dapat melihat secara besamaan.
4.
Dengan
adanya prisma arah cahaya yang telah dibalikan sehingga terlihat bayangan akhir
bersifat maya, diperbesar dan tegak.
Cara Kerja Teropong
Menurut fungsi dari teropong, Teropong
dibagi menjadi 3 yaitu:
1. teropong bumi
1. teropong bumi
2. teropong bintang
3. teropong panggung
Prinsip utama pembentukan bayangan pada
teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh
dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek
apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari
posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat
diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa
okulernya.
Teropong Bintang
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata
tidak berakomodasi
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan ketentuan:
- = Jarak lensa objektif dan lensa
okuler
- = Pembesaran teropong bintang
- = Jarak fokus lensa objektif
- = Jarak fokus lensa okuler
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata
berakomodasi maksimum
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan ketentuan:
- = Pembesaran teropong bintang
- = Jarak fokus lensa objektif
- = jarak benda di depan lensa okuler
Teropong Bumi
[Pembesaran Teropong Bumi
Dengan ketentuan:
- = Pembesaran teropong bumi
- = Jarak fokus lensa objektif
- = Jarak fokus lensa okuler
Jarak lensa objektif dan lensa okuler
Dengan ketentuan:
- = Jarak lensa objektif dan lensa
okuler
- = Jarak fokus lensa objektif
- = Jarak fokus lensa pembalik
- = Jarak fokus lensa okuler
Prinsip/cara kerja teropong panggung
: sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata
tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi
lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat
oleh mata.
Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka
panjang teropong adalah :
d = f (Ob) – f (Ok)
d = panjang teropong dalam meter
f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
f (Ok) = panjang fokus lensa okuiler dalam
meter
Rumus
Lensa Cembung dan Lensa Cekung –
Sobat, kita kenal berbagai jenis alat optik seperti mikroskop, kaca pembesar,
periskop, dan lain sebagainya. Salah satu komponen yang penting dalam alat optik
tersebut adalah lensa. Lensa sendiri juga merupakan jenis alat optik.
Buat sobat yang suka fotografi pasti tidak asing lagi dengan lensa macam lensa
nikon dan sebagainya. Dalam ilmu fisika dikenal
2 jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Mau tahu lebih jauh
mengenai apa itu lensa dan ada rumus apa saja di dalamnya? Simak uraian berikut.
Apa itu Lensa?
Lensa adalah alat optik yang dapat mentransmisikan dan membiaskan cahaya
baik secara konvergen maupun divegen. Lensa berupa benda bening yang terbuat
dari kaca atau plastik. Pengertian lensa juga bisa material transparan yang permukaannya
lengkung sehingga dapamembelokkan sinar yang melewatinya.
Lensa Cembung
Lensa ini berbentuk lengkung rata keluar. Bagian tengahnya lebih tebal
dibandingkan dengan pinggirnya. Sekilas lensa ini tampak seperti elips. Sifat
cahaya atau sinar pada lensa cembung adalah
- sinar
datang yang sejajar sumbu utama akah diteruskan melalui fokus
- sinar
datang yang menuju ke pusat lensa akan diteruskan
- ]sinar
datang melalui fokus akan diteruskan sejajar dengan sumbu utama
Berikut gambar jalannya sinar pada lensa cembung
Rumus Lensa Cembung
Yang perlu sobat hitung ingat adalah lensa cembung sama seperti cermin
cekung, punyaFOKUS POSITIF.
Menentukan
fokus lensa cembung. Jika sobat punya sebuah lensa cembung dengan indeks bias
senilai ns, maka fokusnya dapat ditentukan dengan rumus.
nu adalah indeks bias udara atau air
R1 dan R2 adalah kelengkungan dari lensa cembung
R1 dan R2 adalah kelengkungan dari lensa cembung
Untuk rumus mencari jarak bayangan pada lensa cembung
1/f =
1/s +1/s’
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Perbesaran pada lensa cembung (M)
M=S’/S atau M=h’/h
atau bisa dengan rumus
M = f/ (s-f)
M=S’/S atau M=h’/h
atau bisa dengan rumus
M = f/ (s-f)
Manfaat dan Penggunaan Lensa Cembung
Banyak alat optik yang menggunkan lensa ini seperti
- Sebagai
Lup atau kaca pembesar yang banyak digunakan oleh tukang jam, tukang emas,
atau detektif yang mencari jejak dan bukti
- Pada
teropong, digunakan sebagai lensa objektif sekaligus lensa okuler.
- Pada mikroskop,
digunakan sebagi lensa objektif.
- Membantu
penderita rabun dekat
- Bisa
digunakan untuk membuat api dengan memanfaatkan sinar matahari.
Contoh Soal
Sebuah lensa cembung memiliki kelengkungan yang berbeda pada permukaannya
yaitu 12 cm dan 15 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari kaca dengan indeks bias
4/3 maka fokus lensa tersebut di udara adalah (indeks bias udara =1)
1/f = (4/3-1) (1/12 + 1/15)
1/f = 1/3
(5/60+4/60)
1/f =1/3 x 9/60 =1/20
f =20 cm
1/f =1/3 x 9/60 =1/20
f =20 cm
Lensa Cekung
Kebalikan dari lensa cembung, lensa ini terdiri dari dua permukaan yang
berbentuk lengkung ke dalam. Bagian tepi lensa lebih tebal jika dibandingkan
dengan bagian tengah lensa. Jalannya sinar pada lensa cekung
- sinar
datang yang sejajar sumbu utama akan diteruskan selolah-olah dari fokus
- cahaya/sinar
datang yang menuju fokus akan diteruskan sejajar sumbu utama
- sinar
datang menuju pusat lensa akan lansung diteruskan
Menentukan Fokus Lensa Cekung
untuk menentukan fokus dari lensa cekung sama seperti pada lensa cembung
yaitu menggunakan rumus
Ingat sobat fokus lensa cekung sama seperti cermin cembung, bernilai NEGATIF.
Rumus Lensa Cekung
Untuk mencari jarak bayangan
-1/f = 1/s +1/s’
-1/f = 1/s +1/s’
f = fokus
lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat maya, tegak, diperkecil
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat maya, tegak, diperkecil
Perbesaran pada lensa cekung (M)
M=S’/S atau M=h’/h
atau bisa dengan rumus
M = f/ (s+f)
M=S’/S atau M=h’/h
atau bisa dengan rumus
M = f/ (s+f)
Contoh
Soal
Sobat punya sebuah lensa cekung memiliki kelengkungan yang berbeda pada permukaannya yaitu 4 dan 5 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari plastik policarbonat dengan indeks bias 5/3 maka tentukan fokus lensa tersebut di udara! Silahkan sobat hitung coba sendiri ya..
Sobat punya sebuah lensa cekung memiliki kelengkungan yang berbeda pada permukaannya yaitu 4 dan 5 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari plastik policarbonat dengan indeks bias 5/3 maka tentukan fokus lensa tersebut di udara! Silahkan sobat hitung coba sendiri ya..
Untuk soal mencari jarak bayangan, fokus, perbesaran pada prinsipnya sama
seperti pada cermin cekung dan cembung,
Manfaat Lensa Cekung
- digunakan
untuk kacamata bagi penderita rabun jauh (miopi)
- lensa
pembalik pada teropong
- lensa
okuler pada teropong panggung.
- bisa
dirangkap dengan lensa cembung untuk mengurangi efek aberasi
- lensa
cekung di gunakan untuk Over head proyektor elektronik yang menggunakan
lcd
Posted by mifta maulana on Jumat, 23
Januari 2015 - Rating: 4.5
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini yang berjudul “MIKROSKOP”. Penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk sejauh mana bentuk pengetahuan mengenai mikroskop.
Semoga
apa yang penulis ketengahkan ini menjadi sumbansih pemikiran bagi seluruh
pembaca khususnya para rekan-rekan pendidik demi untuk memajukan pendidikan
dihari-hari yang akan datang.
Pada
kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih dalam proses
penyelesaian makalah ini.
Akhirnya,
dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan bahwa setiap manusia tidak
luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya
yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
Makassar, November 2013
Penulis
RIS
YUNI
------------------------------------
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii
BAB I :
PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah....................................................................................................... 1
BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA..................................................................................... 2
BAB III :
PEMBAHASAN............................................................................................... 4
A. Pengenalan Mikroskop................................................................................................ 4
B. Penggunaan
Mikroskop............................................................................................... 6
C. Pemeliharaan
Mikroskop............................................................................................. 7
BAB IV :
PENUTUP......................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
--------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk
menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah mikroskop. Mikroskop
merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan
mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya
bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop dapat
membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel
tumbuhan. Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat
diperlukan. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik
bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin
ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil
pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.
Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari
alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti
matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun
cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop.
Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan
bagian-bagian merkanik. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya
pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkanberapa kali
lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai
merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat
dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Pengenalan mikroskop
2. Cara penggunaan mikroskop
3. Cara pemeliharaan mikroskop
-------------------------------
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan
penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil
mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur
reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme
adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van
Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang
sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme (Kusnadi, 2003).
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron
yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat
dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan
untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik
lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai
sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Anonim,
2010).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya
pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa
kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya
urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat
dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah
(Campbell, 2000).
Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop
optik. Mikroskop optik dapat dibedakanmenjadi mikroskop biologi atau monokuler
dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda tipis dan trans paran. Penyinaran diberikan dari bawah dengan
sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler atau stereo digunakan un tuk
pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat
diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar,
2010).
Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium
biologi adalah mikroskop monokuler (latin : mono = satu, oculus = mata).
Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini
harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya.
Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek
itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop
membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal
ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola
terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian
(Goldsten, 2004).
Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan
yang diperoleh. Cahaya yang dipantulkan dari suatu titik objek tidak dapat
direkombinasi kagi untuk membuat titik lain yang sebenarnya, tetapi hanya
sebuah piringan cahaya. Daya pembesaransebuah mikroskop, yaitu kemampuan untuk
membeda- bedakan rincian halus, adalah sebanding dengan medium yang
ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya
pembesaran paling baik (meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling
pendek) adalah sekitar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu tidak
akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek (Abercombie, 1933).
Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop
juga memiliki kelemahan yaitu daya pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah
adalah kemampuan untuk membedakan dua titik yang berdekatan sebagai titik yang
jelas seta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa disertai gambar yang jelas tidak
berarti banyak bagi seorang yang menggunakan mikroskop. Ini berarti tidak ada
gunanya mendapat gambar yang besar tetapi kabur (W. lay. 1992).
----------------------------------
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGENALAN MIKROSKOP
I. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk
melihat benda/jasad renik yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa.
Berdasarkan jumlah lensa okulernya
mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Mikroskop Monokuler
b. Mikroskop Binokuler
II. Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
1. Lensa Okuler
2. Tabung mikroskop/tubus
3. Revolver
4. Pengunci Tabung Tubus
5. Lensa Objektif
6. Penjepit Preparat
7. Meja Preparat
8. Kondensor
9. Pemutar Kondensor
10. Diafragma
11. Pengatur Diafragma
12. Pengatur Penjepit Preparat
13. Makrometer sekrup
14. Mikrometer sekrup
15. Pengatur penjepit preparat
16. Sakelar Lamput/tombol on atau off
17. Pengatur Intensitas Cahaya
18. Lampu
Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop :
1.
Lensa
okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang ditangkap oleh
lensa objektif.
2.
Tabung
mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus.
3.
Revolver
berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
4.
Pengunci
tabung tubus dengan mikroskop
5.
Lensa
objektif berfungsi untuk memnentukan bayangan objektif serta memperbesar benda.
6.
Penjepit
preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit preparat yang akan
diamati agar tidak bergeser.
7.
Meja
preparat (benda) berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
8.
Kondensor
berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke benda yang sedang diamati.
9.
Pemutar
kondensor berfungsi mengatur kondensor naik atau turun.
10.
Diafragma
berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop.
11.
Pengatur
diafragma berfungsi membuka dan menutup diafragma.
12.
Pengatur
penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat kedepan atau kebelakang.
13.
Tombol
pengatur fokus kasar berfunngsi untuk mencari fokus bayangan objek secara
cepat.
14.
Tombol
pengatur fokus halus berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat.
15.
Pengatur
penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat ke kiri dan kanan.
16.
Sekelar
lampu (Tombol On/Off) berfungsi memutuskan aliran listrik atau menghubungkan
aliran listrik ke mikroskop.
17.
Pengatur
intensitas cahaya berfungsi mengatur lampu redup atau nyala terang.
18.
Lampu
sumber cahaya pada mikroskop.
III. Prinsip Kerja Mikroskop
1. Sinar lampu atau pantulan dari sinar
matahari diterima oleh cermin.
2. Sinar diteruskan ke kondensor kaca benda
pada bahan yang diperiksa.
3. Sinar masuk lensa benda dipantulan oleh
prisma.
4. Sinar melewati lensa mata dan terlihat
oleh mata.
5. Lensa objektif menghasilkan bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif.
B. PENGGUNAAN MIKROSKOP
1. Letakkan diatas meja yang statis da rata
2. Sambungkan saklar ke sumber listrik
3. Tekan tombol ON
4. Letakkan sediaan di atas meja benda
5. Atur kondesor dan diafragma sesuai lensa
objektif yang digunakan
§ Jika menggunakan lensa objektif 10 X maka
kondensor rapat ke bawah dan diafragma tertutup
§ Jika lensa objektif 40 X maka kondensor
agak ke tengah dan diafragma setengah terbuka.
§ Jika menggunakan lensa objektif 100 X maka
kondensor rapat ke atas dan diafragma terbuka.
6. Putar makrometer untuk mencari lapangan
pandang
7. Fokuskan dengan menggunakan mikrometer
sehingga kelihatan gambar yang jelas.
8. Setelah selesai pemeriksaan mikroskop
dimatikan dengan cara meneka tombol OFF dan simpan pada tempat yang telah
disediakan.
C. PEMELIHARAAN MIKROSKOP
1. Mikroskop harus selalu dalam keadaan
bersih dan bebas debu.
2. Jika selesai dipakai, lensa 10 X dan 40 X
serta lensa okuler dibersihkan dengan tissue pembersih lensa.
3. Jika menggunakan lensa 100 X (oil emersi)
bersihkan dengan menggunakan xilol.
4. Jika tidak dipergunakan mikroskop disimpan
dalam lemari mikroskop dan ditutup dengan kain
5. Pada saat mengangkat mikroskop hendaknya
digunakan kedua tangan, satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan yang
lain untuk menyangga bagian dasar mikroskop.
6. Pada pemakaian mikroskop dipilih posisi yang
nyaman dan perlu dipertimbangkan faktor-faktor kemungkinan terjadinya getaran,
intensitas cahaya yang datang, ketinggian meja harus sesuai dengan pekerja.
---------------------------
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroskop
adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah
lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis
diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras,
pender, sederhana dll.
Sifat
bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu
bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap
posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya
adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.
Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar
benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop
cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A
yang terbalik dan diperbesar.
B. Saran
Adapun saran dari mikroskop ini adalah :
1. Laboratorium: Sebaiknya alat-alat
yang disediakan laboratorium diperhatikan, sehingga praktikan
tidak menggunakan alat yang kurang baik.
2. Asisten: Sebaiknya asisten tidak
meninggalkan praktikan saat percobaan berlangsung.
3. Mahasiswa:
Praktikum mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik karena mikroskop sangat
penting dalam kegiatan .
---------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Abercombie,
M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.
Anonim. 2010. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 19 Nopember 2010
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.
Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali
Anonim. 2010. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 19 Nopember 2010
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.
Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Makalah Tentang Kaca Pembesar (Lup).
Penyusun menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai teman
dan media, maka penyusunan laporan ini akan terhambat.
Penyusun berharap semoga laporan ini bemanfaat
khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Segala kritik dan saran akan
penyusun terima dengan besar hati demi memperbaiki penyusunan tugas-tugas
berikutnya.
Parangloe, Februari 2014
Penyusun
3.3 Daftar Pustaka
…..………………………………………………………………….… 9
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan
mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara
berpikir manusia. Berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat
menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan
pada organ tubuh manusia. Sama halnya untuk membantu proses bekerja dan
aktivitas manusia sehari-hari, contohnya dalam melihat benda kecil atau
mikroorganisme yang tidak bisa di lihat oleh kasat mata maka dengan ini perlu
alat bantu yang mampu mempermudah dalam mengindentifikasi hal
tersebut dan membantu proses pengerjaan manusia yang berhubungan dengan
benda-benda kecil atau mikroorganisme.
1. Bagaimana cara kerja LUP?
2. Apakah fungsi dari LUP?
3. Apa saja bagian-bagian dari LUP?
4. Bagaimana Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP?
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja LUP
2. Untuk mengetahui fungsi dari LUP
3. Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian yang ada di
dalam LUP
4. Untuk mengetahui bagaimana pembentukkan dan sifat
bayangan dari LUP
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara Kerja Lup
Alat
optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar (magnifying glass).
Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya
melengkung ke luar.
Sinar-sinar
cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di sebuah
titik focus pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik fokus,
kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
Sebuah
kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada jarak yang lebih pendek
daripada jarak fokus (ruang I), benda itu tampak tegak dan
diperbesar. http://aiirm59.blogspot.com/.Bayangan macam ini disebut
bayangan maya.
Pada
jarak yang sama (ruang II) atau lebih panjang daripada jarak fokus (ruang III),
lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalik, dan disebut bayangan nyata.
Dalam
penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang
satu (antara lensa dan fokus lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang
diperbesar dan maya. Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran
anguler atau perbesaran sudut.
· Perbesaran anguler atau perbesaran sudut
· Perbesaran sudut
M
= perbesaran sudut
PP
= titik dekat mata dalam meter
f
= Jarak focus lup dalam meter
1. Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi
maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada
titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk
secembung-cembungnya).
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum,
maka yang perlu diperhatikan adalah:
1.
bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata/Punctum
Proksimum
(PP)
2.
benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3.
kelemahan : mata cepat lelah
4.
keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5.
Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
Perhitungan
• Si = -PP = -Sn
Agar
mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi.
2. Mata Tak Berakomodasi
Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot
siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk
sepipih-pipihnya). http://aiirm59.blogspot.com/. Pada penggunaan lup
dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1.
maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
2.
benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
3.
keuntungan : mata tak cepat lelah
4.
Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Dalam
hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).
Perhitungan
•
Si = -PR
•
So = f
2.2 Fungsi Lup
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil
sehingga tampak menjadi besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan
mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif
.
2.3 Bagian- Bagian Lup
Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis.
Gambar2. Bagian – bagian Lup
1. Tangkai Lup
Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuk memegang Lup
Pada proses penggunaanya. Tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran
Pegangan Lensa.
2. Skrup Pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari Lensa cembung
pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa,
akan tetapi bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh.
4. Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.
2.4 Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP
Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi
dan dengan mata tak berakomodasi.
|
Pembentukan Bayangan Pada Mata Berakomodasi Maksimum
|
|
Pembentukan
Bayangan Pada Mata Tak Berakomodasi
|
Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan M = s’/ s , karena s’ = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25 / s.
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.
Perbesaran
Bayangan (M) :
Untuk
mata berakomodasi maksimum s’ = -25 cm (tanda negative (-) menunjukan bayangan
di depan lensa sehingga diperoleh :
Sifat
bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak, dan diperbesar Untuk mata tak
berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga (s’ = ∞ ) sehingga perbesaran
bayangan yang dibentuk lup untuk mata tak berakomodasi adalah sebagai berikut
Lup adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa
cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak lebih
besar dan jelas. Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak dan
diperbesar. Pengamatan dengan lup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi. Pada pengamatan
dengan mata berakomodasi maksimum, lup diletakkan di ruang I di depan lup
sehingga bayangan terjadi di ruang IV dengan sifat maya, tegak, dan diperbesar.
Sedangkan pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, lup diletakkan di
titik fokus sehingga bayangan terletak di jauh tak terhingga.
Pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan mata
cepat lelah karena pada saat itu otot mata mempertahankan lensa mata agar tetap
mencembung. Sedangkan pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, mata
terasa lebih santaikarena lensa mata dalam kondisi relaks.
Alat optik merupakan alat yang sangat vital bagi
kebutuhan manusia, terutama untuk kita melihat, dan selain itu dari segi sains
alat optik memudahkan kita mengamati sesuatu yang tidak dapat dilihat secara
kasat mata. Olehnya itu dengan belajar Fisika kita akan mengetahui bagaimana
prinsip kerja dari alat optik tersebut.
1. http://tkj2mak.blogspot.com/2012/03/kaca-pembesar.html
2. http://aktifisika.wordpress.com/category/optik/
3.
http://www.scribd.com/doc/54997097/Lup
4.
Purjiyanta, Eka dkk. 2006. IPA TERPADU. Jakarta: Erlangga.
5.
Sumarwan, Drs dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta:
Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar