Sabtu, 10 Desember 2016

Alat OPTIK

ALAT OPTIK
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma.
.  
PENERAPAN ALAT OPTIK
Penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari di antaranya kamera untuk memotret gambar, lup untuk melihat benda-benda agar terlihat lebih jelas/besar, mikroskop untuk mengamati sel atau jaringan yang tidak dapat teramati dengan mata telanjang.

MATA
Mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan berbagai benda-benda optik seperti lensa.http://www.rumus-fisika.com/wp-content/uploads/2014/11/Pembentukan-Bayangan-pada-Mata.jpg
Kornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan.
Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul syaraf optik.
Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata
PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA RETINA
Cahaya dapat berasal langsung dari sumber cahaya atau berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang ada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata, dan akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning, bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan rangsangan atau informasi yang dibawa oleh syaraf penglihatan menuju pusat syaraf penglihatan di otak. Di otak, rangsangan ditafsirkan dan barulah kemudian kita mendapat kesan melihat benda.
Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar bayangan benda tepat jatuh di retina?

Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut berakomodasi. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya, apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi.

FUNGSI SETIAP BAGIAN MATA
Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia.
Bagian-bagian tersebut adalah:
1.       Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
2.       Pupil dan Iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
3.       Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
4.       Retina
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
5.   Saraf optik
    Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.


Beberapa cacat mata :
1)        RABUN JAUH (MIOPI) yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
2)        RABUN DEKAT (HIPERMETROPI) tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
3)        MATA TUA (PRESBIOPI) adalah keadaan dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
4)        ASTIGMATISME (MATA SILINDRIS) disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong / dibantu dengan kacamata silindris.
PENGGUNAAN KACA MATA
Suatu benda dapat terlihat jelas oleh mata jika bayangannya terletak tepat di retina mata.
Berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/s’
dimana f dapat berubah-ubah atau berakomodasi sesuai dengan rumus:
1/f = [n2/n1 – 1] [ 1/R1 – 1/R2]
Tititk Jauh (PR) : titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas dengan mata tidak berakomodasi.
Tititk Dekat (PP) : titik terdekat yang masih dapat dilihat jelas dengan mata berakomodasi maksimum.
Mata Normal seringkali diamsumsikan titik dekatnya 25 cm di depan mata (jarak baca) den titik jauhnya di tak terhingga.
Rabun Jauh (miop, mata dekat) ® PP = 2S dan PR < ¥
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di depan retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa negatif (divergen/cekung).
s = ¥
s’ = – PR
®
f = – s’
Rabun Dekat (hipermetrop, mata jauh) ® PP > 25 dan PR = ¥
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di belakang retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa positif (konvergen/cembung).
s = 25
s’ = – PP
Mata Tua (Presbiop) ® PP > 25 dan PR < ¥
Agar benda terlihat jelas maka dapat digunakan kacamata bifokal
(+ dan -)

KAMERA
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
a.      Bagian-bagian penting kamera 
Bagian-bagian penting akmera antara lain :
1.     Diafragma
2.     pengatur diafragma
3.     ruang kedap cahaya (gelap)
4.     pelat film
5.     tombol pembuka/ penutup masukknya cahaya
b.      Prinsip kerja kamera
Dengan mengarahkan lensa kamera pada benda yang akan dipotret, anda akan dapat melihat melalui celah belakang kamera, apakah bayangan sudah tepat atau belum. jika akomodasi lensa belum tepat sepenuhnya, lensa dapat diputar maju atau mundur sampai didapatkan objek yang tepat. Selanjutnya tombol ditekan, bersamaan dengan itu cahaya yang berasal dari bayangan lensa akan masuk. Setelah cahaya merambat melalui ruang gelap maka akan mengenai plat film. Ruang gelap harus rapat (tidak boleh ada kebocoran cahaya selain lensa).Pelat film merupakan bahan khusu yang mengandung celluiloid dari perak bromida sehingga sangat peka terhadap cahaya serta dapat membekas (merekam).
Diafragma dapat diukur sesuai dengan cakupan cahaya yang kita inginkan. Untuk mengetahui besarnya diafragma, biasanya digunakan angka  3,5,6,8,11 dan seterusnya. Semakin besar angka yang ditunjukkan maka lubang diafragma semakin kecil. Sifat bayangan yang terbentuk pada pelat film adalah nyata dan terbalik sehingga sering disebut gambar negatif (negatif film).Dengan proses laboratorium negatif film dapat dicuci cetak menjadi gambar positif (diapositif).






LUP
Lup  adalah alat optik yang memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lensa yang digunakan adalah lensa cembung. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat:maya, tegak, dan diperbesar.    

Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:
1.       Dengan cara mata berakomodasi maksimum
2.       Dengan cara mata tidak berakomodasi
Pada mata berakomodasi maksimum
·         Si = -PP = -Sn
·         Pebesaran sudut atau perbesaran angular   
Pada mata tak berakomodasi
·         Si = -PR r
·         So = f

Perbesaran sudut   :
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak fokus lup dalam meter 


KONSEP LUP SEBAGAI ALAT OPTIK
 Lup (atau kaca pembesar), digunakan untuk memperbesar sudut pandang. Untuk mendapatkan perbesaran maksimum benda diletakkan diruang I (antara titik pusat optik dengan fokus f) sehingga bayangan di ruang IV didepan lensa, semu/maya (sepihak dengan tempat benda) dan tegak.
Rumus Umum Perbesaran Sudut Lup
Rumus umum perbesaran sudut diturunkan lebih detail pada ulasan berikut ini. Untuk mempermudah pemahamanmu, amati gambar di bawah.
Rumus lup kaca pembesar - 1Pada gambar 1, benda dilihat secara langsung dari titik dekat mata normal.
N = titik dekat mata normal
θ = sudut antara mata dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda.
Pada gambar 2, benda dilihat melalui lup.
s = jarak antara benda dengan lensa
θ’ = sudut antara lup dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ
θ = h / N
θ’ = h / s
Rumus umum perbesaran sudut (M) lup :
Rumus lup kaca pembesar - 2Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, s = jarak antara benda dengan lup. Ini adalah rumus umum perbesaran sudut lup. Disebut rumus umum karena jarak antara benda dengan lup (s) tidak bernilai tertentu tetapi bisa bernilai berapa saja.
Rumus Perbesaran Sudut Lup Ketika Mata Berakomodasi Minimum
Bagaimana jika ketika melihat benda menggunakan lup, mata pengamat berakomodasi minimum ? Jika mata berakomodasi minimum maka jarak bayangan adalah tak berhingga. Agar bayangan berjarak tak berhingga, jarak antara benda dengan lup harus sama dengan jarak fokus lup (bandingkan penjelasan pada topik lup atau kaca pembesar). Amati gambar di bawah.
Rumus lup kaca pembesar - 3Pada gambar 3, benda dilihat secara langsung dari titik dekat mata normal.
N = titik dekat mata normal
θ = sudut antara mata dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda.
Pada gambar 4, benda dilihat melalui lup di mana mata pengamat berakomodasi minimum.
s = jarak antara benda dengan lensa = f = panjang fokus lup
θ’ = sudut antara lup dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ
Rumus lup kaca pembesar - 4Rumus perbesaran sudut (M) lup ketika mata berakomodasi minimum :
Rumus lup kaca pembesar - 5
Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, f = jarak fokus lup.
Rumus Perbesaran Sudut Lup Ketika Mata Berakomodasi Maksimum
Bagaimana jika ketika melihat benda menggunakan lup, mata pengamat berakomodasi maksimum ? Jika mata berakomodasi maksimum maka jarak bayangan yang dihasilkan oleh lup sama dengan titik dekat mata normal. Bayangan bersifat maya sehingga jarak bayangan (s’) bertanda negatif.
Ketika jarak bayangan (s’) sama dengan titik dekat mata normal (N) maka jarak benda (s) :
Rumus lup kaca pembesar - 6
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ
Rumus lup kaca pembesar - 7
Rumus perbesaran sudut (M) lup ketika mata berakomodasi maksimum :
Rumus lup kaca pembesar - 8Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, f = jarak fokus lup.

MIKROSKOP
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.
mikroskop dan bagian-bagiannya
pembentukan bayangan pada mikroskop
pembentukan bayangan pada mikroskopObjek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan 2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.

Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
pers062 
Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa objektif dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.
pers072
untuk mata berakomodasi maksimum
pers08
untuk mata tidak berakomodasi
Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal sn = 25 cm), danfok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1)jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2)menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3)menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok

PRINSIP KERJA MIKROSKOP
   Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
    Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
    Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
embesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler, sehingga dirumuskan:
Mmik=Mob\times Mok

Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut:
 Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum
Mmik=Mob\times(\frac{Sn}{fok}+1)=(\frac{S'ob}{Sob})\times(\frac{Sn}{fok}+1)
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S'ob+Sok=S'ob+\frac{Sn\times fok}{Sn+fok}
Dengan ketentuan:
  • \!Mmik= Pembesaran mikroskop
  • Mob= Pembesaran oleh lensa objektif
  • \!Sn= Titik dekat mata
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler
  • \!S'ob= jarak bayangan oleh lensa objektif
  • \!Sob= jarak benda di depan lensa objektif
  • \!d= jarak lensa objektif dan lensa okuler
Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi
Mmik=Mob\times \frac{Sn}{fok}=\frac{S'ob}{Sob}\times \frac{Sn}{fok}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S'ob+fok\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!Mmik= Pembesaran mikroskop
  • = Pembesaran oleh lensa objektif
  • \!Sn= Titik dekat mata
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler
  • \!S'ob= jarak bayangan oleh lensa objektif
  • \!Sob= jarak benda di depan lensa objektif
  • \!d= jarak lensa objektif dan lensa okuler
TEROPONG
PRINSIP KERJA TEROPONG
Teropng prisma teridiri atas 2 bagian lensa cembung (Sebagian lensa okuler dan lensa objektif), dan juga sepasang dua prisma kaca siku-siku sama kaki, Sepasang prisma yang diletakan saling berhadapan, berfungsi untuk membelokan arah cahaya serta membalikan bayangan.
Bayangan yang berbentuk sifat objektif bersifat nyata, dan diperkecil serta terbalik, bayangan ini dibalikan oleh sepasang prisma siku-siku tadi, sehingga bayangan akhir terlihat maya, diperbesar, dan tegak. perbesaran yang diperolah dengan memakai teropong prisma samadengan teropong bumi.
Keuntungan praktis dari teropong prisma sama dengan teropong bumi :
1.       Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
2.       Dapat dibuat sangat pendek sekalai, Karena sinarnya bolak-balik 3x melalui jarak yang sama dan di pantulkan sebanyak 4x oleh 2 prisma.
3.       Daya stereoskopis dperbesar, 2mata dapat melihat secara besamaan.
4.       Dengan adanya prisma arah cahaya yang telah dibalikan sehingga terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.

Cara Kerja Teropong
Menurut fungsi dari teropong, Teropong dibagi menjadi 3 yaitu:
1. teropong bumi 
2. teropong bintang
3. teropong panggung
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
Teropong Bintang
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi
M=\frac{fob}{fok}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:
  • \!d= Jarak lensa objektif dan lensa okuler
  • \!M= Pembesaran teropong bintang
  • \!fob= Jarak fokus lensa objektif
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata berakomodasi maksimum
M=\frac{fob}{sok}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=fob+sok\,\!

Dengan ketentuan:
  • \!M= Pembesaran teropong bintang
  • \!fob= Jarak fokus lensa objektif
  • \!sok= jarak benda di depan lensa okuler
Teropong Bumi
[Pembesaran Teropong Bumi
M=\frac{fob}{fok}
Dengan ketentuan:
  • \!M= Pembesaran teropong bumi
  • \!fob= Jarak fokus lensa objektif
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler
Jarak lensa objektif dan lensa okuler
d=fob+4fp+fok\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!d= Jarak lensa objektif dan lensa okuler
  • \!fob= Jarak fokus lensa objektif
  • \!fp= Jarak fokus lensa pembalik
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler
  
Prinsip/cara kerja teropong panggung : sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :

d = f (Ob) – f (Ok)

d = panjang teropong dalam meter
(Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
(Ok) = panjang fokus lensa okuiler dalam meter
Rumus Lensa Cembung dan Lensa Cekung – Sobat, kita kenal berbagai jenis alat optik seperti mikroskop, kaca pembesar, periskop, dan lain sebagainya. Salah satu komponen yang penting dalam alat optik tersebut adalah lensa. Lensa sendiri juga merupakan  jenis alat optik. Buat sobat yang suka fotografi pasti tidak asing lagi dengan lensa macam lensa nikon dan sebagainya. Dalam ilmu fisika dikenal 2 jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Mau tahu lebih jauh mengenai apa itu lensa dan ada rumus apa saja di dalamnya? Simak uraian berikut.
Apa itu Lensa?
Lensa adalah alat optik yang dapat mentransmisikan dan membiaskan cahaya baik secara konvergen maupun divegen. Lensa berupa benda bening yang terbuat dari kaca atau plastik. Pengertian lensa juga bisa material transparan yang permukaannya lengkung sehingga dapamembelokkan sinar yang melewatinya.
Lensa Cembung
Lensa ini berbentuk lengkung rata keluar. Bagian tengahnya lebih tebal dibandingkan dengan pinggirnya. Sekilas lensa ini tampak seperti elips. Sifat cahaya atau sinar pada lensa cembung adalah
  1. sinar datang yang sejajar sumbu utama akah diteruskan melalui fokus
  2. sinar datang yang menuju ke pusat lensa akan diteruskan
  3. ]sinar datang melalui fokus akan diteruskan sejajar dengan sumbu utama
Berikut gambar jalannya sinar pada lensa cembung
jalanya sinar pada lensa cembung
Rumus Lensa Cembung
Yang perlu sobat hitung ingat adalah lensa cembung sama seperti cermin cekung, punyaFOKUS POSITIF.
Menentukan fokus lensa cembung. Jika sobat punya sebuah lensa cembung dengan indeks bias senilai ns, maka fokusnya dapat ditentukan dengan rumus.

rumus mencari fokus lensa
nu adalah indeks bias udara atau air
R1 dan R2 adalah kelengkungan dari lensa cembung
Untuk rumus mencari jarak bayangan pada lensa cembung
1/f = 1/s +1/s’
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Perbesaran pada lensa cembung (M)
M=S’/S  atau  M=h’/h
atau bisa dengan rumus
M = f/ (s-f)
Manfaat dan Penggunaan Lensa Cembung
Banyak alat optik yang menggunkan lensa ini seperti
  • Sebagai Lup atau kaca pembesar yang banyak digunakan oleh tukang jam, tukang emas, atau detektif yang mencari jejak dan bukti
  • Pada teropong, digunakan sebagai lensa objektif sekaligus lensa okuler.
  • Pada mikroskop, digunakan sebagi lensa objektif.
  • Membantu penderita rabun dekat
  • Bisa digunakan untuk membuat api dengan memanfaatkan sinar matahari.
Contoh Soal
Sebuah lensa cembung memiliki kelengkungan yang berbeda pada permukaannya yaitu 12 cm dan 15 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari kaca dengan indeks bias 4/3 maka fokus lensa tersebut di udara adalah (indeks bias udara =1)
1/f = (4/3-1) (1/12 + 1/15)
1/f = 1/3 (5/60+4/60)
1/f =1/3 x 9/60 =1/20
f =20 cm
Untuk contoh soal penentuan jarak bayangan sama seperti penghitungan pada cermin.
Lensa Cekung
Kebalikan dari lensa cembung, lensa ini terdiri dari dua permukaan yang berbentuk lengkung ke dalam. Bagian tepi lensa lebih tebal jika dibandingkan dengan bagian tengah lensa. Jalannya sinar pada lensa cekung
jalannya sinar pada lensa cekung
  1. sinar datang yang sejajar sumbu utama akan diteruskan selolah-olah dari fokus
  2. cahaya/sinar datang yang menuju fokus akan diteruskan sejajar sumbu utama
  3. sinar datang menuju pusat lensa akan lansung diteruskan
Menentukan Fokus Lensa Cekung
untuk menentukan fokus dari lensa cekung sama seperti pada lensa cembung yaitu menggunakan rumus
rumus mencari fokus lensa
Ingat sobat fokus lensa cekung sama seperti cermin cembung, bernilai NEGATIF.
Rumus Lensa Cekung
 Untuk mencari jarak bayangan
-1/f = 1/s +1/s’
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat maya, tegak, diperkecil
Perbesaran pada lensa cekung (M)
M=S’/S  atau  M=h’/h
atau bisa dengan rumus
M = f/ (s+f)
Contoh Soal
Sobat punya sebuah lensa cekung memiliki kelengkungan yang berbeda pada permukaannya yaitu 4 dan 5 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari plastik policarbonat dengan indeks bias 5/3 maka tentukan fokus lensa tersebut di udara! Silahkan sobat hitung coba sendiri ya.. :D
Untuk soal mencari jarak bayangan, fokus, perbesaran pada prinsipnya sama seperti pada cermin cekung dan cembung,
Manfaat Lensa Cekung
  • digunakan untuk kacamata bagi penderita rabun jauh (miopi)
  • lensa pembalik pada teropong
  • lensa okuler pada teropong panggung.
  • bisa dirangkap dengan lensa cembung untuk mengurangi efek aberasi
  • lensa cekung di gunakan untuk Over head proyektor elektronik yang menggunakan lcd
Posted by mifta maulana on Jumat, 23 Januari 2015 - Rating: 4.5


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat  dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “MIKROSKOP”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk sejauh mana bentuk pengetahuan mengenai mikroskop.
Semoga apa yang penulis ketengahkan ini menjadi sumbansih pemikiran bagi seluruh pembaca khususnya para rekan-rekan pendidik demi untuk memajukan pendidikan dihari-hari yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih dalam proses penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
Makassar,   November 2013

       Penulis
           RIS YUNI
------------------------------------
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................    i
DAFTAR ISI....................................................................................................................     ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................     iii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................     1
A.    Latar Belakang............................................................................................................     1
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................................     1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................     2
BAB III : PEMBAHASAN...............................................................................................     4  
A.    Pengenalan Mikroskop................................................................................................     4
B.     Penggunaan Mikroskop...............................................................................................    6
C.     Pemeliharaan Mikroskop.............................................................................................    7
BAB IV : PENUTUP.........................................................................................................     8
A.    Kesimpulan .................................................................................................................    8
B.     Saran...........................................................................................................................     8
DAFTAR PUSTAKA
 --------------------------------------------------
 BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel tumbuhan. Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian merkanik. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkanberapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik.

B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Pengenalan mikroskop
2.      Cara penggunaan  mikroskop
3.     Cara pemeliharaan mikroskop
 -------------------------------
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (Kusnadi, 2003).
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Anonim, 2010).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah (Campbell, 2000).
Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop optik dapat dibedakanmenjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis dan trans paran. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler atau stereo digunakan un tuk pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar, 2010).
Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop monokuler (latin : mono = satu, oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian (Goldsten, 2004).
Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan yang diperoleh. Cahaya yang dipantulkan dari suatu titik objek tidak dapat direkombinasi kagi untuk membuat titik lain yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya pembesaransebuah mikroskop, yaitu kemampuan untuk membeda- bedakan rincian halus, adalah sebanding dengan medium yang ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya pembesaran paling baik (meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek) adalah sekitar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu tidak akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek (Abercombie, 1933).
Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah adalah kemampuan untuk membedakan dua titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas seta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa disertai gambar yang jelas tidak berarti banyak bagi seorang yang menggunakan mikroskop. Ini berarti tidak ada gunanya mendapat gambar yang besar tetapi kabur (W. lay. 1992).
 ----------------------------------
BAB III
PEMBAHASAN

A.      PENGENALAN MIKROSKOP
I.          Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda/jasad renik yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa.
Berdasarkan jumlah lensa okulernya mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu :
a.    Mikroskop Monokuler
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigJ4LwbmuNTrnfojD4P8UOCqSbN8DWDK0NhDVU0tbW7NVHRSSI7kEpjNox7UhXkwIyPy_d1XD839-BThrLWPFhyphenhyphenesC2OA_TAuZBdQqJi7uYQd2ELuK1PTKV7S-n8F7SWS4KCIEDfqB2GY/s320/mikroskop_monokular_1.jpg


b.    Mikroskop Binokuler
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZBReLiUi2F9JLFKvhxiPQuX1AzuL5qvPDuU9xlDwHbiJ9-2mkjsjul6EF-jNg0sINNLt17E38h66qHWVHusmO9k6Vr-WuGAoWDVLCGyoGK229L2Sidcx5MLcy0sI4Pr7JB28AqqLSbzs/s1600/images.jpg

II.       Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
     
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDBz_htC9chcmnKOVkt-1Kkt4TW3GzELAfzjBjSfL6OlRiFZouWfSyPElNMfpSTe20_QFSi00pE2j9nYmiAsVzO8M-9Cwm7T40jtWB8OHZxKwaSoKMJrI5OS4Lt1GG8pl80AzT5HNFrH8/s400/clip_image0025.jpg
1.   Lensa Okuler
2.      Tabung mikroskop/tubus
3.      Revolver
4.      Pengunci Tabung Tubus
5.      Lensa Objektif
6.      Penjepit Preparat
7.      Meja Preparat
8.      Kondensor
9.      Pemutar Kondensor
10.  Diafragma
11.  Pengatur Diafragma
12.  Pengatur Penjepit Preparat
13.  Makrometer sekrup
14.  Mikrometer sekrup
15.  Pengatur penjepit preparat
16.  Sakelar Lamput/tombol on atau off
17.  Pengatur Intensitas Cahaya
18.  Lampu



 Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop :
1.       Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang ditangkap oleh lensa objektif.
2.       Tabung mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus. 
3.       Revolver berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan 
4.       Pengunci tabung tubus dengan mikroskop 
5.       Lensa objektif berfungsi untuk memnentukan bayangan objektif serta memperbesar benda. 
6.       Penjepit preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati agar tidak bergeser. 
7.       Meja preparat (benda) berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati. 
8.       Kondensor berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke benda yang sedang diamati. 
9.       Pemutar kondensor berfungsi mengatur kondensor naik atau turun. 
10.   Diafragma berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop. 
11.   Pengatur diafragma berfungsi membuka dan menutup diafragma. 
12.   Pengatur penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat kedepan atau kebelakang. 
13.   Tombol pengatur fokus kasar berfunngsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat. 
14.   Tombol pengatur fokus halus berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat. 
15.   Pengatur penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat ke kiri dan kanan. 
16.   Sekelar lampu (Tombol On/Off) berfungsi memutuskan aliran listrik atau menghubungkan aliran listrik ke mikroskop. 
17.   Pengatur intensitas cahaya berfungsi mengatur lampu redup atau nyala terang. 
18.   Lampu sumber cahaya pada mikroskop.

III.    Prinsip Kerja Mikroskop
1.        Sinar lampu atau pantulan dari sinar matahari diterima oleh cermin.
2.        Sinar diteruskan ke kondensor kaca benda pada bahan yang diperiksa.
3.        Sinar masuk lensa benda dipantulan oleh prisma.
4.        Sinar melewati lensa mata dan terlihat oleh mata.
5.        Lensa objektif menghasilkan bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.

B.     PENGGUNAAN MIKROSKOP
1.      Letakkan diatas meja yang statis da rata
2.      Sambungkan saklar ke sumber listrik
3.      Tekan tombol ON
4.      Letakkan sediaan di atas meja benda
5.      Atur kondesor dan diafragma sesuai lensa objektif yang digunakan
§  Jika menggunakan lensa objektif 10 X maka kondensor rapat ke bawah dan diafragma tertutup 
§  Jika lensa objektif 40 X maka kondensor agak ke tengah dan diafragma setengah terbuka. 
§  Jika menggunakan lensa objektif 100 X maka kondensor rapat ke atas dan diafragma terbuka.
6.      Putar makrometer untuk mencari lapangan pandang
7.      Fokuskan dengan menggunakan mikrometer sehingga kelihatan gambar yang jelas.
8.      Setelah selesai pemeriksaan mikroskop dimatikan dengan cara meneka tombol OFF dan simpan pada tempat yang telah disediakan.

C.    PEMELIHARAAN MIKROSKOP
1.      Mikroskop harus selalu dalam keadaan bersih dan bebas debu.
2.      Jika selesai dipakai, lensa 10 X dan 40 X serta lensa okuler dibersihkan dengan tissue pembersih lensa.
3.      Jika menggunakan lensa 100 X (oil emersi) bersihkan dengan menggunakan xilol.
4.      Jika tidak dipergunakan mikroskop disimpan dalam lemari mikroskop dan ditutup dengan kain
5.      Pada saat mengangkat mikroskop hendaknya digunakan kedua tangan, satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan yang lain untuk menyangga bagian dasar mikroskop.
6.      Pada pemakaian mikroskop dipilih posisi yang nyaman dan perlu dipertimbangkan faktor-faktor kemungkinan terjadinya getaran, intensitas cahaya yang datang, ketinggian meja harus sesuai dengan pekerja.
 ---------------------------
 BAB IV
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender, sederhana dll.
Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

B. Saran
Adapun saran dari mikroskop ini adalah :
1. Laboratorium: Sebaiknya alat-alat yang disediakan laboratorium diperhatikan, sehingga praktikan
     tidak menggunakan alat yang kurang baik.
2. Asisten: Sebaiknya asisten tidak meninggalkan praktikan saat percobaan berlangsung.
3. Mahasiswa: Praktikum mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik karena mikroskop sangat penting dalam kegiatan .
 ---------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.
Anonim. 2010. Mikroskop. 
http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 19 Nopember 2010
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.
Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali


Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Tentang Kaca Pembesar (Lup).
                   Penyusun menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai teman dan media, maka penyusunan laporan ini akan terhambat.
Penyusun berharap semoga laporan ini bemanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Segala kritik dan saran akan penyusun terima dengan besar hati demi memperbaiki penyusunan tugas-tugas berikutnya. 









                                                                           Parangloe,     Februari 2014
                                                                                       Penyusun




Kata Pengantar  ……………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI  ………………………………………………………………………………….... 2
1.1Latar Belakang  ………………………………………………………………………….. 3
1.2Rumusan Masalah  …………………………………………………………………...... 3
1.3Tujuan penulis  ………………………………………………………………………..... 3
2.1  Cara Kerja Lup  ………………………………………………………………………... 4
2.2  Fungsi Lup  …………….……………………………………………..…………….......  6
2.3  Bagian- Bagian Lup  …………………………………………………………………. 6
2.3  Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP  …………………………….  7
3.1 Kesimpulan  …………………………………………………………………………….. 8
3.2 Saran  ….…………………………………………………………………………………... 9
3.3 Daftar Pustaka  …..………………………………………………………………….… 9




                        Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia. Sama halnya untuk membantu proses bekerja dan aktivitas manusia sehari-hari, contohnya dalam melihat  benda kecil atau mikroorganisme yang tidak bisa di lihat oleh kasat mata maka dengan ini perlu alat bantu yang mampu mempermudah dalam mengindentifikasi hal tersebut dan membantu  proses pengerjaan manusia yang berhubungan dengan benda-benda kecil atau mikroorganisme.
1.      Bagaimana cara kerja LUP?
2.      Apakah fungsi dari LUP?
3.      Apa saja bagian-bagian dari LUP?
4.      Bagaimana Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP?
      Adapun tujuan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui bagaimana cara kerja LUP
2.      Untuk mengetahui fungsi dari LUP
3.      Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian yang ada di dalam LUP
4.      Untuk mengetahui bagaimana pembentukkan dan sifat bayangan dari LUP
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cara Kerja Lup
Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar (magnifying glass). Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung ke luar.
Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di sebuah titik focus pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada jarak yang lebih pendek daripada jarak fokus (ruang I), benda itu tampak tegak dan diperbesar. http://aiirm59.blogspot.com/.Bayangan macam ini disebut bayangan maya.
Pada jarak yang sama (ruang II) atau lebih panjang daripada jarak fokus (ruang III), lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalik, dan disebut bayangan nyata.
Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan fokus lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya. Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran sudut.
· Perbesaran anguler atau perbesaran sudut
· Perbesaran sudut
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak focus lup dalam meter
1.              Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata/Punctum                Proksimum (PP)
2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. kelemahan : mata cepat lelah
4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar

Perhitungan
                • Si = -PP = -Sn
Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi.
2.                Mata Tak Berakomodasi
            Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya). http://aiirm59.blogspot.com/. Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
3. keuntungan : mata tak cepat lelah
4. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).

Perhitungan
• Si = -PR
• So = f

2.2 Fungsi Lup
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak menjadi besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif .

2.3 Bagian- Bagian Lup

Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis. 

Gambar2. Bagian – bagian Lup
1.      Tangkai Lup 
Tangkai  atau  pegangan  lup  digunakan  pengamat  untuk  memegang  Lup  Pada proses penggunaanya. Tangkai  ini  dapat  dipisahkan  dengan  lingkaran Pegangan Lensa.  
2.      Skrup Pengendali 
Skrup  penghubung  ini  berfungsi  menghubungkan  antara  tangkai  Lup 
dengan  kepala  Lup,  berupa  logam  tipis  yang  juga  berfungsi  menguatkan 
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3.      Kepala/bingkai Lup
Lingkaran  penuh  yang  digunakan  sebagai  bingkai  dari  Lensa  cembung  pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh. 
4.      Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung,  yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.

2.4 Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP
Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.


Pembentukan Bayangan Pada Mata Berakomodasi Maksimum

Pembentukan Bayangan Pada Mata Tak Berakomodasi 


Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan M = s’/ s , karena s’ = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25 / s.
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.


Perbesaran Bayangan (M) :

Untuk mata berakomodasi maksimum s’ = -25 cm (tanda negative (-) menunjukan bayangan di depan lensa sehingga diperoleh :


Sifat bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak, dan diperbesar Untuk mata tak berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga (s’ = ∞ ) sehingga perbesaran bayangan yang dibentuk lup untuk mata tak berakomodasi adalah sebagai berikut

                        Lup adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas. Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak dan diperbesar. Pengamatan dengan lup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi. Pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, lup diletakkan di ruang I di depan lup sehingga bayangan terjadi di ruang IV dengan sifat maya, tegak, dan diperbesar. Sedangkan pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, lup diletakkan di titik fokus sehingga bayangan terletak di jauh tak terhingga.
                        Pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan mata cepat lelah karena pada saat itu otot mata mempertahankan lensa mata agar tetap mencembung. Sedangkan pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, mata terasa lebih santaikarena lensa mata dalam kondisi relaks.
                        Alat optik merupakan alat yang sangat vital bagi kebutuhan manusia, terutama untuk kita melihat, dan selain itu dari segi sains alat optik memudahkan kita mengamati sesuatu yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Olehnya itu dengan belajar Fisika kita akan mengetahui bagaimana prinsip kerja dari alat optik tersebut.
1. http://tkj2mak.blogspot.com/2012/03/kaca-pembesar.html
2. http://aktifisika.wordpress.com/category/optik/
3. http://www.scribd.com/doc/54997097/Lup
4. Purjiyanta, Eka dkk. 2006. IPA TERPADU. Jakarta: Erlangga.
5. Sumarwan, Drs dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta: Erlangga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar